Hadis riwayat Sahal bin Saad radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Rasulullah Sallallahu'alaihi Wassalam bersabda: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk lewat pintu itu pada hari kiamat. Tidak ada orang selain mereka yang masuk bersama mereka. Ditanyakan: Di mana orang-orang yang puasa? Kemudian mereka masuk lewat pintu tersebut dan ketika orang yang terakhir dari mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup kembali dan tidak ada orang yang akan masuk lewat pintu itu.
Di dalam riwayat yang bersumber dari Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis. (HR. Lima Imam ahli hadits, kecuali Abu Dawud).
Abû Hurayrah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu'alaihi Wassalam. paling sering berpuasa senin kamis. Ketika hal itu ditanyakan kepada beliau, beliau menjawab, “Seluruh amal dibentangkan pada hari senin dan kamis. Ketika itulah Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin kecuali yang melakukan dosa secara terang-terangan. Allah berkata, ‘Tundalah untuknya.’ (H.R. Ahmad dengan sanad sahih).
Rasulullah Sallallahu'alaihi Wassalam. pernah ditanya tentang puasa pada hari senin. Beliau menjawab, “Ia adalah hari saat aku dilahirkan dan mendapat wahyu.” (Shahih Muslim )
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Amal-amal itu diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku senang jika amalku ditampakkan pada saat aku sedang berpuasa.” (HR at-Tirmidzi)
Imam Bukhari meriwayatkan sebuah Hadis tentang puasa Daud ini yang artinya, "...puasalah sebaik-baik puasa, puasanya Daud! Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari...".
Imam Muslim dalam kitabnya juga meriwayatkan sebuah Hadis yang artinya, "Puasa yang paling disukai Allah adalah puasanya Daud as.: ia berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan salat yang paling disukai Allah adalah salatnya Daud; ia tidur separoh malam, beribadah sepertiga malam, dan tidur lagi seperenamnya."
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tiga hari dalam setiap bulan (hijriyah), serta dari Ramadhan ke Ramadhan, semua itu seolah-olah menjadikan pelakunya berpuasa setahun penuh.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa kekasihnya (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) telah mewasiatkan tiga perkara kepadanya, di antaranya adalah puasa selama tiga hari dalam setiap bulan.
Yang paling utama, puasa tiga hari tersebut dilakukan pada ayyamul bidh (hari-hari putih/terang, yakni malam-malam purnama) pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya. Dasarnya adalah hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Wahai Abu Dzar, jika engkau berpuasa tiga hari pada setiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas.” (HR. Ahmad dan an-Nasa’i di dalam as-Sunan)
———–
0 komentar